WANBANTEN.ID, TANGERANG – Suasana hangat dan penuh persaudaraan mewarnai lapangan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Sabtu (9/8). Tiga tim alumni pesantren, DQ Fussball (perwakilan Alumni Daar El-Qolam), MGFC (Majlis Guru Football Club) Daar El-Qolam sebagai tuan rumah, dan Formula (alumni Pondok Pesantren La Tansa), saling berhadapan dalam laga persahabatan yang bertujuan mempererat ukhuwah lintas lembaga.
Pertandingan dibuka oleh KH. Fairus Nahidhuddin, S.Pd.I, Pemimpin Daar El-Qolam Pusat, yang menekankan pentingnya menjadikan olahraga sebagai sarana memperkuat silaturahmi antar alumni. Sorak-sorai penonton, baik dari kalangan santri, alumni, maupun masyarakat sekitar, menambah kemeriahan laga yang berlangsung penuh sportivitas ini.
Kehadiran Eka Khairul Insan, alumni Daar El-Qolam yang pernah memperkuat klub di Liga 2 Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri. Bermain untuk DQ Fussball, penampilannya memantik semangat tim dan memberikan warna pada jalannya pertandingan.
Ramah Tamah Usai Pertandingan
Setelah shalat Isya, acara berlanjut dengan ramah tamah dihadiri oleh KH. Adrian Mafatihullah Karim, MA (Pengasuh Pondok Pesantren Daar El-Qolam & La Tansa) dan KH. Fairus Nahidhuddin, S.Pd.I.Perwakilan DQ Fussball, Zaki, menyampaikan rasa terima kasih kepada tuan rumah serta menegaskan makna kegiatan ini.
“Ini bukan hanya pertandingan persahabatan, tapi juga pertandingan persaudaraan,” ujarnya.
Zaki juga memaparkan rencana penyelenggaraan Rifai Cup, sebuah kompetisi yang akan melibatkan tim-tim alumni Daar El-Qolam dan La Tansa sebagai simbol perjuangan sekaligus penghormatan kepada pendiri kedua pesantren.
Wacana ini mendapat sambutan positif dari KH. Adrian Mafatihullah Karim, MA, yang menyatakan siap mendukung penuh. Ia bahkan mengusulkan agar Rifai Cup dapat diaplikasikan sebagai salah satu agenda resmi dalam Milad ke-59 Daar El-Qolam mendatang.
Dari pihak alumni La Tansa, sambutan diwakili Bang Joy, yang berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung secara rutin untuk memperkuat ikatan antar alumni.
Pesan Mendalam untuk Alumni
Menutup acara, KH. Adrian Mafatihullah Karim, MA memberikan pesan singkat namun penuh makna: “Tahu diri, tempat diri, dan tempatkan diri.”
Pesan ini menjadi pengingat penting bagi para alumni untuk selalu menjaga sikap, memahami posisi, dan menempatkan diri sesuai peran di tengah masyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi foto, meninggalkan kesan hangat bagi semua pihak yang hadir. Laga ini diharapkan menjadi momentum positif untuk memperkuat hubungan baik dan membangun kolaborasi antar alumni pesantren di masa depan.(red)