WANBANTEN.ID, KOTA TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama ribuan elemen masyarakat menggelar aksi bersih-bersih massal secara serentak di seluruh kecamatan sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2025. Kegiatan diawali dengan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, di kawasan Pasar Anyar. Dalam kesempatan tersebut, wali kota turut membacakan sambutan resmi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq.
Mengangkat tema “Hentikan Polusi Plastik”, peringatan tahun ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran sekaligus menggalang aksi kolektif dalam mengatasi persoalan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
“Hari ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi panggilan moral dan momentum perubahan. Polusi plastik adalah bom waktu ekologis yang mengancam kehidupan, dan kita tidak bisa lagi tinggal diam,” tegas wali kota Sachrudin, saat membacakan sambutan menteri.
Sementara itu, dalam pidatonya, Menteri Hanif Faisol, mengungkapkan, bahwa dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahunnya, namun kurang dari 10 persen yang berhasil didaur ulang. Sementara di Indonesia, dari total 56,6 juta ton sampah pada tahun 2023, hampir 20 persen merupakan sampah plastik, yang mayoritasnya belum terkelola dengan baik.
“Jika tidak ada upaya luar biasa, seluruh Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Indonesia akan penuh pada tahun 2028. Ini bukan sekadar prediksi, tapi peringatan,” kutip Sachrudin.
Sebagai aksi nyata, Pemerintah Kota Tangerang turut menggelar gerakan “Ayo Bersama Bersihin Tangerang,” yang melibatkan pelajar, ASN, TNI/Polri, komunitas, hingga pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih lingkungan secara serentak di seluruh wilayah kota.
“Gerakan ini bertujuan menumbuhkan semangat kolektif bahwa kebersihan adalah kebutuhan bersama, sekaligus mendorong budaya gotong royong dalam menjaga lingkungan,” ujar wali kota.
Di sisi lain, Pemkot Tangerang juga terus mendorong inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah, salah satunya melalui pengembangan fasilitas Refused Derived Fuel (RDF), yaitu pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif untuk industri. Teknologi ini dinilai mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus memperpanjang usia operasional TPA.
“Namun, teknologi bukan segalanya. Perubahan terbesar justru datang dari partisipasi masyarakat,” pungkas Sachrudin.
Adapun Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kota Tangerang, menjadi bukti komitmen Pemkot Tangerang dalam mendukung agenda nasional dan global untuk menyelamatkan bumi dari krisis lingkungan, yang dimulai dari langkah sederhana namun berdampak besar yaitu menghentikan polusi plastik.(Zaki)