WANBANTEN.ID, KOTA TANGERANG – Sebagai upaya percepatan implementasi Satu Data Satu Peta melalui sinergi Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) selaku produsen data, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tangerang Satu Data Satu Peta, yang bertempat di Hotel Aryaduta Tangerang, 21-22 Februari 2024.
Saat membuka FGD tersebut, Sekda, menyampaikan pentingnya peran strategis Tangerang Satu Data Satu Peta dalam mendukung pengembangan sektor digital hingga memastikan kebijakan publik yang tepat sasaran.
“FGD ini, salah satu upaya percepatan Tangerang Satu Data dan Satu Peta dengan fokus penyelenggaraan secara kolaboratif, terintegrasi, dan menyeluruh,” tutur Sekda, dalam pembukaan kegiatan yang diikuti oleh Kepala Perangkat Daerah, camat serta produsen data di Lingkungan Pemkot Tangerang, Rabu, (21/02).
Tangerang Satu Data Satu Peta, lanjut mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, juga harus dapat menjadi rujukan dalam monitoring, perencanaan dan sistem penganggaran dalam menjalankan pemerintahan di Kota Tangerang.
“Dan tentunya guna memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Herman, mengungkapkan, ke depannya, Tangerang Satu Data Satu Peta akan diintegrasikan dengan Satu Data Indonesia milik Pemerintah Pusat.
“Program Tangerang Satu Data Satu Peta yang dijalankan Pemkot Tangerang dengan melaksanakan pengembangan aplikasi berbasis web tersebut, telah terintegrasi dan terhubung dengan Sistem Informsi Monitoring Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (Simojang) milik Badan Informasi Geospasial (BIG).” ungkap Herman.
Herman, menambahkan, data yang saat ini telah tersaji dalam Tangerang Satu Data adalah sebanyak 5.061 elemen data dan data geospasial yang tersaji dalam Tangerang Satu Peta adalah sebanyak 2.491 data geospasial/informasi geospasial.
“Data tersebut dihasilkan oleh 40 Perangkat Daerah dan 3 BUMD yang ada di Kota Tangerang,” imbuhnya.
Untuk itu, Herman, berharap, kegiatan FGD tersebut dapat memberikan pemahaman serta meningkatkan sinergi antara seluruh Perangkat Daerah dan BUMD selaku produsen data, Bappeda selaku pembina data dan Kominfo selaku wali data.
“Dengan begitu, data yang dihasilkan memiliki standar data, metadata, interoperabiltas, memiliki kode referensi, serta validitasnya dapat dipertanggungjawabkan, sehingga upaya percepatan implementasi Satu Data Satu Peta dapat terwujud demi pembangunan Kota Tangerang yang berkelanjutan,” tukas Herman.(Udin)