WANBANTEN.ID, KOTA TANGERANG – Bus Rapid Transit (BRT) Tangerang Ayo (Tayo) telah hadir sejak tahun 2019 dalam memudahkan mobilitas masyarakat Kota Tangerang sehari-hari. Tentunya Bus Tayo menjadi satu-satunya transportasi umum di Provinsi Banten yang dikelola oleh pemerintah, yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan PT. Tangerang Nusantara Global (TNG).
Plt. Direktur Utama PT. TNG Tatang Sutisna menerangkan, Bus Tayo hadir untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum yang nyaman, aman, dan harga terjangkau. Tentunya dengan empat koridor yang menghubungkan berbagai wilayah di Kota Tangerang.
“Kami memiliki empat koridor Bus Tayo ialah koridor satu rute Poris Plawad-Gor Jatiuwung-Jatake, koridor dua rute Poris Plawad-Cibodas, koridor tiga rute Ciledug-Tangcity dan koridor empat ialah rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soetta. Dimana masing-masing koridor tersedia 10 armada,” terangnya, saat dihubungi ,Selasa (7/5/2024).
Ia pun menambahkan, terdapat 40 unit Bus Tayo dengan desain retro ala 1990-an yang beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB. Berkapasitas 25 hingga 30 penumpang, Bus Tayo memiliki fasilitas full AC, musik, CCTV serta pintu otomatis. Dengan tariff yang sangat terjangkau untuk semua kalangan yakni Rp2 ribu saja.
Sementara itu, masyarakat pun merasakan manfaat dari hadirnya Bus Tayo di Kota Tangerang untuk memudahkan mereka beraktivitas. Bahkan menjadikan Bus Tayo sebagai transportasi umum pilihan yang mengantarkan mereka ke tempat tujuan.
“Saya hampir setiap hari menggunakan Bus Tayo rute Tangcity-Ciledug, karena memang ini merupakan transportasi yang paling aman dan minim tindak kejahatan, serta fasilitasnya yang nyaman. Berbeda dengan dulu saya sangat riskan menggunakan transportasi umum,” ujar Nana Lohanda warga Kelurahan Cimone.
“Bus Tayo ini sangat memudahkan saya untuk berangkat ke sekolah di pusat kota. Apalagi harganya sangat terjangkau hanya Rp2 ribu saja dan rutenya pun dekat dengan sekolah saya,” ucap Azka Raihannun Nisa, pelajar yang juga warga Kecamatan Pinang.(Marsudin)