WANBANTEN.ID, JAKARTA – Puluhan siswa SMK Bina Insan Mandiri, hari ini menggelar kegiatan praktek mata pelajaran agama. Kegiatan praktek pembelajaran agama kali ini sangat berbeda dari sebelumnya.
Dalam kesempatan itu para siswa yang berasal dari kelas X itu, diajarkan tentang proses pernikahan adat Betawi. Mulai dari persiapan pernikahan, akad nikah, resepsi pernikahan, menyiapkan hidangan (katering) bagi para undangan dan mendokumentasikan.
Ketua Yayasan Dakwah dan Pendidikan Islam Qariyah Thayyibah Husni. SH.M. mengatakan jika kegiatan ini merupakan pembelajaran agama bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang masuk dalam Kurikulum Merdeka. Dengan harapan wawasan keagamaan, jiwa entrepreneur dapat berkembang pesat.
“Melalui kegiatan ini saya berharap mereka (para Siswa) menjadi manusia yang utuh, yang memilki wawasan yang luas, keterampilan dan karakter keagamaan yang kuat. Jadi jika mereka punya modal itu saya yakin mereka bisa bersaing,” kata Husni saat ditemui di sela-sela acara Rabu (21/2/2024).
Ditambahkan pula jika Yayasan akan selalu mendukung dan mendorong apapun kegiatan sekolah. Dalam menunjang kreativitas siswa untuk meraih prestasi yang dapat membawa nama baik sekolah.
Dari pantauan Suluh News di lokasi, kegiatan praktek pembelajaran kegamaan itu sama persis dengan proses pernikahan yang terjadi di masyarakat betawi pada umumnya.
Diawali dengan penyambutan keluarga pengantin pria oleh pihak pengantin perempuan atau biasa yang disebut Palang Pintu. Dalam prosesi tersebut kedua belah pihak saling bersahutan untuk berbalas pantun.
Sementara, prosesi akad nikah juga terbilang berjalan sangat lancar, satu persatu tahapan dilaksanakan dengan baik. Mulai dari pembacaan ijab kabul yang dipandu petugas KUA, hingga kehadiran saksi dari kedua keluarga mempelai yang diperankan oleh siswa.
Usai akad nikah dilanjutkan dengan kegiatan resepsi pernikahan, yang disertai dengan lemparan bunga dan foto bersama tamu undangan.
Terakhir para tamu undangan di persilahkan untuk mencicipi jamuan makan yang telah dihidangkan.
Kepala SMK Bina Insan Mandiri Martoyo, S.pd menjelaskan selain melaksanakan pembelajaran praktek keagamaan, juga diadakan pameran hasil karya siswa. Seperti tas-tas yang terbuat dari bahan-bahan bekas, lampion dan masih banyak lainnya.
Ia juga menyebut acara ini juga menampilkan beberapa kesenian berupa tarian ondel-ondel dan tari Saman dari Aceh.
“Kegiatan ini adalah permulaan, dan rencananya akan kami agendakan setiap tahun, utamanya untuk praktek kelas X,” ucapnya.
Ia juga berharap, kedepannya kegiatan ini dapat berjalan lebih baik lagi dan dapat dilaksanakan dengan tertib lagi. Sehingga mata pelajaran yang diajarkan dapat mudah diserap siswa.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi pelajaran yang berharga bagi para siswa, karena ini sebagai contoh dan sebagai pernyataan real nyata setelah mereka tamat dari sekolah ini,” pungkasnya.(Ayu)